INA MARTINA CGP KAB.GARUT

Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1 Pemikiran Ki Hajar Dewantara

Sintesis dari berbagai materi

Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara adalah pengajaran  dengan cara memberi ilmu atau berfaedah buat hidup anak-anak, baik lahir maupun batin. Adapun  maksud Pendidikan yaitu: menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Adapun Pendidikan itu hanya suatu ‘tuntunan’ di dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Pendidikan itu berhubungan dengan kodrat keadaan dan keadaannya setiap anak. hubungan antara dasar dan keadaan. Keterhubungan antara petlunya tuntunan dalam pengajaran memiliki ‘konvergensi’. Artinya, keduanya saling mempengaruhi, hingga garis dasar dan garis keadaan itu selalu tarik-menarik dan akhirnya menjadi satu. Kemudian  dasar jiwa anak merupakan keadaan jiwa yang asli menurut kodratnya sendiri dan belum dipengaruhi oleh keadaan di luar diri. Dengan kata lain, keadaan jiwa yang dibawa oleh anak ketika lahir di dunia. Mengenai dasar jiwa yang dimiliki anak-anak itu, terdapat tiga aliran yang berhubungan dengan soal daya Pendidikan

Menguasai diri (zelfbeheersching) merupakan tujuan pendidikan dan maksud keadaban. ‘Beschaving is zelfbeheersching’ (adab itu berarti dapat menguasai diri), demikian menurut pengajaran adat atau etika. Budi pekerti, watak, atau karakter merupakan hasil dari bersatunya gerak pikiran, perasaan, dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan tenaga. Perlu diketahui bahwa budi berarti pikiranperasaan-kemauan, sedangkan pekerti artinya ‘tenaga’. Jadi budi pekerti merupakan sifat jiwa manusia, mulai angan-angan hingga menjelma sebagai tenaga.

a.       Montessori mementingkan pelajaran panca indra, hingga ujung jari pun dihidupkan rasanya, menghadirkan beberapa alat untuk latihan panca indra dan semua itu bersifat pelajaran. Anak diberi kemerdekaan dengan luas, tetapi permainan tidak dipentingkan

b.      Frobel juga mendjaikan panca indra sebagai konsentrasi pembelajarannya, tetapi yang diutamakan adlah permainan anakanak, kegembiraan anak, sehingga pelajaran panca indra juga diwujudkan mengjadi barang-barang yang menyenangkan anak. Namun, dalam proses pembelajarannya anak masih diperintah.

c.       Taman Siswa bisa dikatakan memakai kedua metode tersebut, akan tetapi pelajaran paca indra dan permainan aka itu tidak dipisah, yaitu dianggap satu. Sebab, salam Taman Siswa terdapat kepercayaan bahwa dalam segala tingkah laku dan segala kehidupan anak-anak tersebut sudah diisi Sang Maha Among (Pemelihara) dengan segala alat-alat yang bersifat mendidik si anak

Refleksi diri

Apakah yang saya percaya tentang murid dan pembelajaran dikelas sebelum saya memelajari modul ini ?

Dahulu  selama pembelajarn dikelas sebelum saya mengenal program PGP ini dan belum mempelajari modul ini, perspektif saya terhadap murid sebelumnya merupakan sehelai kertas bersih yang kosong. Saya beranggapan bahwa murid saya datang pada kelas saya dengan berupa kertas putih bersih belum ada coretan. Sehingga saya sebagai pendidik boleh membuat garis lurus, lingkaran, dan gambar-gambar lainnya sesuai kapaistas saya sebagai pendidik. Adapun berkaitan dengan minat bakat dan budi pekerti anak saya menganggapnya sama, saya hanya perlu menanamkan dan menumbuhkan perilaku dan potensi seperti yang saya inginkan pada tujuan pembelajaran.

Adapun pembelajaran dikelas selama ini saya menanggapnya bahwa pembelajarn merupakan transfer ilmu pengetahuan dari saya selaku pendidik kepada murid murid saya. Saya selama ini merasa berpacu dengan waktu untuk mengejar target kurikulum yang telah dirancang. Selama ini yang saya rasakan jauh sekali dengan kata ‘menuntun’ pada siswa siswa saya karena sebagian besar saya sepertinya menuntut siswa untuk bisa memenuhi target kurikulum. Dengan anggapan saya selama ini juga saya sebagian kecil mungkin masih melihat potensi dan bakat mereka namun tetap yang saya utamakan adalah pencapaian kurikulum pembelajaran harus tuntas kepada setiap anak.

Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku saya setelah mempelajari modul ini ?

Pemikiran saya setelah memelajari modul ini berubah, bahwasannya seorang anak dilahirkan itu merupakan kertas yang telah memiliki coretan-coretan sendiri, namun coretan itu masih buram belum jelas. Hal ini sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara bahwasannya semua anak terlahir dengan garis kodrat dari yang Maha Kuasa yang tersamar. Maka dalam proses pendidikan itu berkewajiban dan memiliki kekuasaan dalam menebalkan garis-garis samar tadi pada setiap anak agar menjadi Budi Pekerti yang baik  dan menjadi lebih tebal dan terlihat. Pendidik layaknya seorang petani yang bertanggung jawab pada setiap tanamannya agar tumbuh subur tanpa merubah kodrat tumbuhan. Kodrat padi layaknya diberi pupuk dan dijaga serta dibasmi hamanya untuk menjadi padi yang berkualitas, tanpa merubah tanaman padi menjadi jagung. Maka dalam pendidikan setelah saya membaca modul ini pula dikenal dengan ‘Metode Among’ dimana dalam metode ini merupakan pemeliharaan dengan besar perahatian untuk mendapatlan tumbuhnya hidup anak baik secara lahir maupun batinya.

 

Apa yang bisa segera saya terapkan dikelas agar mencerminkan pemikiran Ki Hajar Dewantara ?

Yang perlu saya segera terapkan dikelas adalah pertama mengenali lebih dalam potensi dan minat dari pada mjurid-murid saya terlebih dahulu. Lalu lebih dalam mengenal karakter dari setiap individu murid saya. Karena kedeannya dengan tujuan agar perlakuan yang saya berikan pada setiap anak mungkin akan berbeda-beda sesuai karakter dan minat bakat masing masing anak.

Yang kedua adalah merubah ‘mindset’ yang tadinya saya lebih ke menuntut agar tercapainya kurikulum, kini saya harus ,’menuntun’ siswa-siswa saya agar mencapai budi pekerti baik dan akhlak yang baik. Tentunya dengan tidak melupakan target kurikulum sebagai acuan, namun lebih ke memodifikasi kurikulum agar mengakomodasi dan mengintegrasikan semua kebutuhan karakteristik anak didik saya dikelas.

Yang ketiga adalah mengahdirkan dan menumbuhkan karakter anak berdasarkan profile pelajar pancasila kepada mereka.


Komentar

Postingan populer dari blog ini